Manado, lintasutara.com – Ketua Ikatan Kerukunan Indonesia Sitaro, Sangihe, Talaud (IKISST) Kota Manado, Drs. Pontowuisang Kakauhe. Menyikapi viralnya video Walikota Andrei Angouw (AA) telah menghina warga Talaud dengan mengatakan orang talaud itu badut.
Pontowuisang Kakauhe menegaskan, viralnya video yang berdurasi 1 menit 23 detik, ini sudah dipolitisir dan digiring keranah publik, sehingga menjadi multitafsir di sosial media (Sosmed)
Sehingga menjadi panggung politik di situasi menjelang tahun politik saat ini.
“Buktinya video tersebut tidak ada yang menjurus dalam bentuk penghinaan apalagi mengatakan badut kepada saudara-saudara kita yang ada di talaud.
Justru dalam video itu, walikota AA menyampaikan bahwa banyak badut yang mau datang kemanado karena angka Produk Domestik Regional Bruta (PDRD) perkapita masyarakatnya 96 juta.
Dan tidak mungkin para badut itu mo datang ke talaud yang PDRB perkapita 27 juta,” tegas Pontowuisang Kakauhe saat diwawancarai oleh media lintasutara.com. Kamis (14/09/2023)
Pontowuisang menjelaskan, sekali lagi, tidak ada kata penghinaan buat saudara-saudaraku yang ada dibumi porodisa
“Untuk itu saya mengajak bagi seluruah warga Nusa Utara yang di Kota Manado, marilah kita lebih berfikir positif dan objektif untuk menilai penyampaian yang ada melalui medsos.
Yang namanya orang mau bekerja, berbisnis atau mau mencari penghasilan, pasti modatang di tempat yang penghasilan masyarakatnya sudah tinggi dan menjanjikan,” jelas Ketua IKISST Kota Manado Pontowuisang Kakauhe.
Disisi lain senior literasi asal Talaud Boas Presley Be dalam pantauan di medsos melalui komentar FB. Menulis bahwa narasinya jelas, arti dan maknanya juga jelas berisi deskripsi fakta-fakta dan tidak ada unsur penghinaan atau mendiskreditkan.
“Ini mestinya jadi bahan evaluasi bukan mendatangkan kemarahan apalagi kebencian,” tulis pemerhati literasi asal talaud ini.
Sementara itu warga talaud lainnya yakni Swaniarti Panaha Arni menulis, bukan merasa terhina namun justru orang talaud perlu merasa malu karena dengan sumberdaya yang lebih dan kesempatan yang sama seperti daerah lain.
“Tapi toh PDRB talaud lebe rendah, Ini harus kita renungkan bersama bahwa pasti ada sesuatu yang salah yang membuat talaud tidak bisa berlari pertumbuhan ekonominya di bandingkan daerah lain dan menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama.
(Abe)