Sangihe, Lintasutara.com – Pulau Lipang Kecamatan Kendahe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), merupakan salah satu Pulau paling depan di perbatasan utara, Indonesia- Philipina.
Sebagai daerah kepulauan, Pulau Lipang sangat tergantung pada transportasi laut dari dan menuju ibu kota kabupaten Kota Tahuna.
Sehingga fasilitas pendukung transportasi laut sangat dibutuhkan oleh Pulau Lipang sebagai penggerak ekonomi warga.

Pelabuhan laut merupakan fasiltas yang sangat vital bagi warga Pulau Lipang, baik sebagai transportasi orang tapi juga lalu- lintas barang terutama sembako.
Kini, Warga Pulau Lipang menuntut perhatian dari pemerintah pusat dalam hal ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Salah satu tuntutan warga Pulau Lipang adalah pembangunan kembali Pelabuhan Laut yang sudah roboh dan memprihatinkan.

Rusaknya Pelabuhan Laut Pulau Lipang, sangat mengganggu, bahkan membahayakan warga masyarakat setempat.
“Kami ini garda terdepan dan wajah NKRI, tapi luput dari perhatian pemerintah pusat,” keluh Refli warga setempat.
“Kami menuntut Kemenhub agar segera membangun pelabuhan yang sudah roboh dan memprihatinkan bahkan membahayakan aktifitas warga,” sambungnya.

Ia pun mempertanyakan komitmen pemerintah, membangun dari pinggiran, apakah kami tidak masuk dalam rencana prioritas pembangunan?
“Mana janji pemerintah memperhatikan Kami yang ada diperbatasan, pelabuhan roboh saja tidak dibangun,” kuncinya dengan nada kesal.
Profil Umum
Desa : Pulau Lipang
Kecamatan: Kendahe
Kabupaten: Kepulauan Sangihe
Provinsi: Sulawesi Utara
Negara: Republik Indonesia
Kode Pos: 95852
Kode Kemendagri: 71.03.16.2007
Jumlah Penduduk: 107 KK 370 Jiwa
Secara geografis, Pulau Lipang berada di 354’29.51” Lintang Utara dan 12523’03.00” Bujur Timur. Sebagian besar penduduk Pulau Lipang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
(Ts)