Sangihe, Lintasutara.com – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Kepulauan Sangihe merespons program Mahi’e Mesuang ala Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr. Rinny Tamuntuan dengan ‘GEMES’.
Mendapat sokongan Kodim 1301/Sangihe, program akronim dari ‘Gerakan Mesuang’ ini secara simbolis dimulai dengan penanaman bibit Jagung, dimana dr. Rinny Tamuntuan didaulat untuk menanam bibit pertama; memanfaatkan lahan tidur SMP N 3 Tahuna, Senin (20/03/2023).
Tamuntuan sendiri usai helatan ini menyebutkan program ini sedianya telah ‘digalakan’ sejak 2022 untuk menghadapi krisis pangan jika sewaktu-waktu terjadi.
“Kalau nantinya terjadi krisis pangan, kita sudah siap. Saat ini Pemkab Sangihe menindak lanjuti program Pemprov Sulut dengan mengajak masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa untuk menanam,” ujar Perempuan nomor satu Sangihe ini.
Selain untuk antisipasi krisis pangan, menurut Kadis Sosial Provinsi Sulut ini Mahi’e Mesuang maupun turunannya seperti GEMES juga mampu memberikan keuntungan ekonomi.
Disebutkannya, pemanfaatan lahan pekarangan sebagai lahan pertanian diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
“Apalagi menghadapi perayaan hari raya dimana harga sejumlah bahan pokok biasanya mengalami kenaikan. Kita dapat terbantukan ketika pekarangan rumah kita ada tanaman seperti sayur mayur,” kuncinya sembari mengapresiasi pencanangan GEMES oleh para Kepala Sekolah.
GEMES: Membagi Semangat Pemanfaatan Lahan

Sementara itu, Ketua MKKS Amelia Kansil ketika ditemui dilokasi yang sama menyebutkan jika GEMES sendiri seyogianya merupakan giat kewirausahaan MKKS yang dimotivasi oleh Kadis Pendidikan Drs. Djolly Mandak guna menindak lanjuti program Pemkab Sangihe.
“Dengan arahan itu, kami menginisiasi agar disemua SMP ada pemanfaatan pekarangan menjadi lahan pertanian sedangkan untuk yang lahannya kecil dilakukan dengan memanfaatkan media polybag,” sebut Kansil.
Dalam pengelolaannya nanti, Srikandi Tabukan Utara ini menyebutkan jika lahan pertanian nantinya akan dikelola oleh seluruh warga Sekolah, baik anak-anak hingga orang tua.
“Untuk memaksimalkan pertanian tentu saja kita butuh petani, jadi pasti ada orang tua siswa yang akan terlibat didalamnya,” lanjutnya.
Nantinya sebut Kepala Sekolah SMP N 8 Satap Tabukan Utara ini, hasil dari GEMES akan didistribusi lewat pemanfaatan media sosial.
“Keuntungannya tentu saja akan kembali ke Sekolah masing-masing sebagai bentuk wira usaha dan juga ke pengelola sebagai bentuk bagi hasil,” urainya.
Jadi pada intinya, bagi Kansil GEMES sejatinya merupakan agenda untuk membangkitkan gairah pertanian sekaligus membagi semangat pemanfaatan lahan guna mengembangkan kehidupan warga masyarakat di lingkungan Sekolah.
“Jadi kita berkembang bersama, karna tidak mungkin juga Kepala Sekolah yang terus-terusan menjaga lahan pertaniannya,” candanya mengakhiri wawancara.
Dari informasi yang didapatkan, untuk komoditas tanaman di Sekolah – sekolah nantinya ditentukan sesuai struktur tanah maupun pilihan masing – masing Sekolah.
(Gr)