Sangihe, Lintasutara.com – Digadang-gadang sebagai salah satu penopang pendapatan asli daerah sejak awal pembangunannya 2022 silam, Pasar Rakyat Trikora akhirnya diresmikan, Senin (13/02/2023).
Berbandrol Rp. 31.299.900.000, pasar 3 lantai yang dibangun lewat dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini memiliki 121 kios; yakni 50 kios lantai dasar, 51 kios untuk lantai dua dan 20 kios untuk lantai ketiga, plus 1 Mushola.

Persemian pasar Rakyat Trikora dilakukan secara langsung oleh Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr. Rinny Tamuntuan.
Dalam sambutannya, Tamuntuan menitipkan keberlangsungan pasar Trikora tidak hanya kepada pengelola, tapi juga kepada pengusaha dan atau penjual yang menggunakan fasilitas pasar Modern Sangihe ini.

“Dimohon agar tetap memperhatikan kebersihan dari pasar. Terkait penggunaan bangunan ini, meskipun milik pemerintah tapi mari kita sama-sama merawat bangunan ini,” ajak Tamuntuan.
Tentu bukan sekedar persoalan merawat, Istri Ketua DPRD Sulut Andy Silangen inipun berpesan agar pengelola taat pada aturan serta penataan yang sudah ditetapkan dinas terkait.

“Ini disampaikan agar pasar Trikora tidak amburadul namun tertata dengan baik,” sentilnya.
Hal ini disampaikan Tamuntuan karna pembangunan pasar merupakan hasil dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sejatinya harus dibayarkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe kepada Pemerintah Pusat.

“Jadi ada konsekuensi untuk membayar hutang dan bunga dari pembangunan ini. Jadi diharapkan pasar ini dimanfaatkan dengan baik sebagai salah satu sumber PAD,” kuncinya.
Diketahui, selain pasar Trikora, pada tempat dan momentum yang sama juga diresmikan pasar Tona yang seyogianya juga dianggarkan dari dana PEN.
(Advetorial)