Pekerjaan Proyek Drainase di Depan Kantor Camat Tuminting Terkesan Dibiarkan Asal Jadi

Manado, LintasUtara.com — Pekerjaan pembangunan drainase baru sepanjang jalan Hasanudin 9 sampai ke bibir pantai Bolevard II, Tuminting terkesan dibiarkan asal jadi.

Pasalnya, pembangunan yang dilakukan CV. Indhira Karya dengan anggaran mencapai Rp4.910.464.537, yang mengunakan dana pinjaman PEN, diduga tidak sesuai spesifikasi.

Pekerjaan yang mendapat respon negatif masyarakat sekitar itu, dibangun tanpa menggunakan lantai kerja sehingga kemiringannya tidak ditemukan, sehingga menyebabkan air buangan tidak mengalir dengan baik.

Itu pun dibuktikan beberapa waktu lalu oleh tim media ini, ketika mengecek deras air yang keluar di saluran pembuangan di Bolevard II, yang sangat minim, padahal bibir drainase tersebut menampung air dari 2 jalur, Karang Ria dan Kantor Camat Tuminting atau jalur baru yang dibangun.

Warga sekitar proyek fantastis itu pun tidak merasa terbantukan dengan adanya drainase jumbo itu karena saat hujan deras daerah mereka tetap banjir.

“Nda guna ini (menunjuk proyek itu). Harusnya air yang dari arah sana (Polsek Tuminting) yang diantisipasi, karena dari sana yang banyak airnya,” ujar salah seorang warga.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas PUPR Manado, Jhon Suwu berjanji akan melakukan evaluasi proyek tersebut.

“Kami akan turun mengecek proyek tersebut. Kita bisa turun sama-sama dengan awak media. Jika kedapatan seperti itu kita tidak bayarkan,” ujarnya.

Ia pun berterima kasih masukan dari awak media dalam mengawal setiap proses pembangunan fasilitas publik di Kota Manado.

“Kami sangat berterima kasih dengan informasi seperti ini. Ini juga jadi evaluasi kami dalam memilih rekan kontraktor di proyek-proyek selanjutnya,” katanya.

Ia pun mengatakan proyek tersebut harus selesai pada akhir Agustus 2022 dan jika lebih maka akan dikenai denda.

“Semua rata-rata selesai diakhir agustus ini,” tegasnya.

Selain tidak menggunakan lantai kerja, pekerjaan dinding drainase juga terkesan asal jadi, di mana adukan semen dicurah begitu saja dalam mal dinding yang penuh air, sehingga temuan dilapangan belum digunakan saja sudah ada yang retak dan dindingnya tidak rata.

(Ardy)

Bagikan:

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Dilema Data Stunting di Sangihe: Antara Fakta Lapangan dan Validitas Angka

Suara Sangihe

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Terkini