Sangihe, Lintasutara.com – Dinamika akibat perbedaan pendapat dalam tubuh fraksi Berkarya DPRD Sangihe semakin meruncing menuju titik retak.
Sebelumnya, terjadi perbedaan pendapat antara Ketua Fraksi Berkarya Yunita Harimisa dengan Sekretarisnya Hasbulah Lawendatu saat menentukan pendapat akhir dalam paripurna pertanggungjawaban APBD 2021, berbuntut tidak dibacakannya pendapat akhir fraksi Berkarya saat paripurna karena tidak ada kesepakan antara ketua dan sekretaris.
Baca Juga : Junita Harimisa ‘Mengamuk’ Dalam Rapat Paripurna Pertanggungjawaban APBD 2021
Hal ini juga membuat Ketua Fraksi Berkarya, Yunita Harimisa ‘mengamuk’ saat paripurna dan melakukan aksi walkout sekaligus secara pribadi menolak pertanggungjawaban penggunaan APBD 2021.
Rupanya ‘kemarahan’ Harimisa tidak hanya sampai disitu, Srikandi dari Dapil 3 ini bahkan mengeluarkan pernyataan sangat tegas kepada sekretaris fraksinya.
Baca Juga : Harimisa : Lawendatu Cuma Penumpang dan Akan Dikeluarkan Dari Fraksi Berkarya DPRD Sangihe
“Dia (Lawendatu) cuma penumpang disini (fraksi) karena Berkarya itu fraksi utuh, dia akan dikeluarkan,” tutur Harimisa di Tahuna, Selasa (12/7/2022)
Tetapi Sekretaris Fraksi Berkarya Hasbulah Lawendatu menanggapi dingin bahkan santai ‘ancaman’ dirinya akan didepak dari fraksi Berkarya dengan jawaban yang menohok.
Baca Juga : Ketua dan Sekretaris ‘Baku Feyem’, Fraksi Berkarya DPRD Sangihe Retak?
“Mohon maaf, untuk pernyataan itu saya no coment,” kata Lawendatu
Namun, Lawendatu mengingatkan dirinya sebagai anggota DPRD Sangihe berasal dari Partai Hanura bergabung dengan fraksi Berkarya telah mengikuti dan sudah sesuai mekanisme yang ada.
“Tetapi saat ini saya masih anggota fraksi Berkarya dan saat bergabung dengan fraksi ini (Berkarya), saya melewati proses dan mekanisme termasuk disahkan lewat rapat paripurna,” kunci Lawendatu sembari memberi kesan bahwa tidak semudah itu mendepak dirinya.
(Ts)