Proyek Berbanrol 2.474.000.000 Yang dikerjakan PT Yizriel Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi

Bitung, Lintasutara.com – Pembangunan Saluran Outlet yang berlokasi di Manembo-nembo bawah kecamatan Matuari dikerjakan asal-asalan.

Bagaimana tidak, pekerjaan saluran yang dikerjakan oleh PT Yizriel dengan biaya anggaran 2.474.000.000 (Dua Miliyar empat ratus Tujuh Puluh Empat Juta rupiah) yang menggunakan dana APBD-Dana Alokasi Umum ini menggunakan material batu merah yang mudah keropos dan bercampur tanah.

Bukan hanya itu, saat melaksanakan pekerjaan penyususn talud tersebut dikerjakan dalam keadaan banyak air dan terlihat spesi campuran dihamburkan-hamburkan diatas susunan batu yang penuh dengan air.

Bahkan saat dikonfirmasi kepada pemilik proyek yang bernama Pepeng, hanya marah-marah dan mengeluarkan steitmen bahwa banyak pekerjaan seperti itu menggunakan batu yang mudah keropos.

Selain itupun Pepeng yang mengaku sebagai ketua LSM dibitung mengatakan bahwa dirinya juga mempunyai banyak pasukan LSM dan akan dipertemukan dengan awak media.

“Semua pekerjaan begitu (Saluran Gorong-Gorang) tetap ada batu merah, cuma diwaktu itu hujan. Jelas tidak boleh menggunakan Batu Merah (batu yang mudah keropos, hanya saja dimanapun kebanyakan menggunakan batu merah,” ujar Pepeng dengan nada tinggi sembari mengatakan batu itu bukan orang yang bikin sehingga menjadi merah yang mudah keropos.

Pepeng pun memarahi awak media saat mengambil vidio dan gambar pada pekerjaan tersebut tidak mengajak mereka. Menurutnya ada perbedaan disaat media mengambil gambar sendiri dan dengan meminta ijin padanya untuk mengambil gambar.

“Coba sekarang turun lapang bersama-sama kita pastikan kalau memakai batu merah dan bercampur dengan tanah. Itu karena hujan sampai jadi seperti itu,” ungkap Pepeng.

Pepengpun juga mengatakan kepada awak media kalau sudah tidak mengghargai LSM yang berada di kapungnya.

“Ngoni so nda hargai LSM yang ada di kampung. Nanti torang pigi lia sama-sama, nanti bakudapa deng torang pe LSM di kampung situ lagi. Kita lagi LSM, punya masa bukang nda,” ungkapnya.

Setelah turun dilapangan bersama dengan bagian teknis, LSM tersebut enggan berkomentar dan hanya diam saat melihat situasi di lapangan.

(Ardy)

Bagikan:

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini