Pembangunan Pasar Bersehati Molor dan Asal Jadi, Reynold Wuisan: 70 Persen Pedagang “Gulung Tikar”

Manado, Lintasutara.com – Pembangunan Pasar Bersehati sangat lamnat dan dipastikan molor dari waktu yang tertera di kontrak, yaitu 30 Mei 2022.

Hal ini pun mengundang reaksi dari Anggota DPRD Manado, Reynold Wuisan yang turun meninjau ke lokasi proyek beberapa waktu lalu.

Reynold menyatakan dampak dari molor bahkan bisa dibilang mangkrak ini adalah kepada para pedagang yang “gulung tikar”.

“Dari laporan sudah ada 70 persen pedagang tutup karena merugi,” katanya.

Lanjutnya, kerugian ini disebabkan karena penataan relokasi pasar sementara yang semraut.

“Banyak pedagang yang di dalam sulit terjangkau oleh pembeli sehingga banyak jualannya yang rusak,” jelasnya.

Wuisan pun menyayangkan jika pembangunan masih akan berlanjut namun tidak ada kebijakan pemerintah untuk para pedagang agar tetap bertahan dalam masa pembangunan.

“Sangat disayangkan jika harus ditambah sampai 2 atau 3 bulan lagi pengerjaan tersebut dan saya juga berharap, selama masa proses pembangunan para pedagang diberikan kebijakan keringanan atau sekalian ditiadakan retribusi dan biaya sewa dari Pemkot melalui PD Pasar Manado,” katanya.

Kemudian Wuisan juga menyayangkan kualitas pembangunan Pasar tersebut yang terkesan asal-asalan.

Padahal anggaran terbilang fantastis, yaitu sebesar RP 59.879.055.000 (Lima Puluh Sembilan Miliar Delapan Ratus Tujuh Puluh Sembilan Lima Puluh Lima Ribu Rupiah) yang dikerjakan oleh PT. Tureloto Battu Indah dan PT Bentara Prima dengan anggaran berasal dari Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Saya beberapa kali turun ke lokasi pembangunan. Hasil dilapangan pembangunan belum 30 persen,” ujarnya.

Wuisan pun merasa ada yang aneh, sehingga ia mengatakan jangan sampai pekerjaan ini asal jadi.

“Jangan sampai ini asal jadi dan asal untung. Sehingga ekspektasi Wali Kota dan warga manado tidak terpenuhi apalagi dengan anggara yang fantastis begitu,” tutur Wuisan.

Tambahnya, ada juga bangunan yang hanya direkondisikan dan terkesan asal jadi.

“Ada rekondisi yang terkesan tidak berkualitas atau asal jadi, pak ini 59 miliar pak. Kita turun langsung ke sana. Parah,” pungkasnya.

Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Manado, dalam hal ini Kepala Bidang Cipta Karya, enggan ditemui.

(Dede)

Bagikan:

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini