Dukung karya jurnalisme perbatasan Lintasutara.com
Lihat
LU TV

Penuh Khidmat, Keluarga Gaghana Katamsi Tinggalkan Rumjab Dengan Prosesi Adat

Sangihe, Lintasutara.com – Bersamaan dengan akan berakhirnya masa jabatan pada 22 Mei 2022 besok, Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana bersama keluarga besar Gaghana Katamsi meninggalkan rumah jabatan Bupati ke kediaman di kelurahan Tona 1, kompleks Kaluhagi, Sabtu (21/05/2022).

Kepergian orang nomor satu Tampungang Lawo dan keluarga ini dihentarkan dengan prosesi adat Sangihe yang diselenggarakan Badan Adat Sangihe, diramaikan dengan tetabuhan Tagonggong (Alat musik tabuh Sangihe) alunan musik Masamper dan tarian adat Upase.

Gaghana Katamsi
Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana Menerima Balra (Pedang Perang Sangihe) Dari Badan Adat Sangihe (Foto : Gr/Lintasutara)

Tiap tahapan prosesi adat-pun berlangsung penuh khidmat mulai dari Darumating (Prosesi pengantar kata), Tatahimokoi (Kata-kata Pelepasan) hingga Mamindura (Penghormatan).

Baca Juga : Gaghana Ajak Semua Elemen Dukung Penjabat Bupati

Bahkan, pada kesempatan tersebut Badan Adat Sangihe-pun menyerahkan Balra (Pedang perang khas Sangihe) sebagai bentuk penghormatan kepada Bupati Gaghana yang merupakan Kepala Adat bumi Tampungang Lawo.

Gaghana Katamsi
Sebagai Kepala Adat Sangihe, Jabes Ezar Gaghana didampingi Istri Ny. Ririswati Gaghana Katamsi Mengangkat Pedang Balra Yang Diserahkan badan Adat Sangihe (Foto : Gr/Lintasutara)

Tak sampai disitu, kemegahan prosesi yang menghentar keluarga Gaghana Katamsi dilanjutkan dengan berjalan kaki dari rumah jabatan hingga kediamannya diiringi pasukan Upase (Tarian adat Sangihe) dan lagu-lagu daerah nan menggema.

Pdt. Patras Madonsa selaku Ketua Badan Adat Sangihe menyebutkan jika prosesi ini memang sudah seharusnya dilaksanakan mengingat pada awal memasuki rumah jabatan, Bupati bersama keluarga dituntun dengan proses Mendangeng Tembonang (Menyambut pemimpin).

“Maka saat Bupati selaku Kepala adat dijemput dengan prosesi adat, ketika beliau dan keluarga Gaghana Katamsi dihentar meninggalkan rumah ini juga sudah seharusnya dilaksanakan dengan prosesi adat,” sebut mantan Ketua Sinode GMIST ini.

(Gr)

Bagikan:

Artikel terkait

Advertisement

Terpopuler

Heboh Dugaan Penganiayaan Wartawan, Ini Profil Kepala Stasiun PSDKP Tahuna: Martin...

Sangihe

Rokok Ilegal hingga Dugaan Penganiayaan Wartawan, Kepala PSDKP Tahuna Terjerat Kontroversi

Sangihe

Ferdy Sondakh Imbau Kader PDI-P Sangihe Bersabar

Sangihe

Dari Manado ke Panggung BPU Sangihe, Sanggar Teater Kavirsigers Bakal Sajikan...

Sangihe

Ferdy Sondakh Tegaskan Penentuan Ketua DPC PDI-P Hak Prerogatif Ibu Ketum

Sangihe

Terkini