Dukung karya jurnalisme perbatasan Lintasutara.com
Lihat
LU TV

Di Sangihe, Masamper dan Musik Bambu Butuh Wadah

Paulus serang

Masamper dan musik bambu merupakan kesenian berbasis budaya yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Keberadaan masamper dan musik bambu saat ini, tidak hanya di daerah asalnya tapi sudah tumbuh, berkembang hampir kesemua wilayah nusantara seiring menyebar dan berdiasporanya warga perbatasan paling utara Indonesia ini ke berbagai tempat di jazirah yang merdeka 1945 ini.

Sebagai identitas kultural masamper dan musik bambu telah menjadi magnet perekat emosional sesama warga Nusa Utara serta menjadi jati diri dan luapan jiwa dengan pesan religius sekaligus memberi nilai universal dalam interaksi sosial.

Masamper dan musik bambu kini menancapkan eksistensinya sebagai musik tradisi yang mendunia yang tetap terjaga kelestarianya, berkembang dalam gulatan waktu dan modernisasi sebagai kearifan lokal yang terus bergerak memindai lintasan zaman.

sangihe masamper dan musik bambu
Tarian Masamper dari Kepulauan Sangihe. Foto: Dianmasoara via wikimedia.org

Namun, dibalik semua kekaguman terhadap keberadaan maupun eksistensi kedua seni tradisi yang telah memberi warna dan penanda kultur masyarakat gugusan pulau- pulau di utara ini terbesit sebuah kegelisahan dan kegamangan dari penulis terhadap kelanggengan masamper dan musik bambu menyelami waktu dan tantangan perdaban dalam irisan global.

Butuh Wadah

Di daerah asal masamper dan musik bambu (Sangihe) pelestariannya masih dilakukan perorangan atau kelompok tertentu yang memiliki keterpanggilan dalam mengembangkan seni budaya ini.

Dipandang perlu dibentuk wadah atau asosiasi yang bisa menghimpun semua potensi sehingga dengan kehadiran wadah sebagai penghimpun diharapkan dapat mengkoordinir semua kepentingan menyangkut keberadaan dan eksistensi grup- grup yang selama ini sudah terbentuk dan berikprah bisa bertahan terutama memastikan minat generasi muda terhadap seni tradisi tetap tinggi sehingga regenerasi bisa berjalan sesuai yang diharapkan.

“Perlu ada wadah yang membawahi masamper dan musik bambu sehingga bisa mengkoordinir dan mengontrol grup- grup (masamper dan musik bambu)yang sudah terbentuk saat ini termasuk menjembatani kepentingan dan kebutuhan mereka.”


Tokoh masyarakat Sangihe, Nusrianto Pande, SH. ME

Perlu Perhatian Pemerintah

Peran dan perhatian pemerintah menjadi sangat penting dan dibutuhkan untuk menjaga eksistensi dan keberlangsungan serta pengembangan seni budaya secara merata kesemua pihak tidak hanya kepada tim atau sanggar tertentu sebagai bentuk kehadiran wajah negara dalam menjaga dan melestarikan seni budaya sebagai kekayaan bangsa.

Pemerintah sebagai fasilator harus mampu memfasilitasi semua kepentingan menyangkut hal ini agar supaya sisi humanis pemerintah dalam bentuk perhatian dan pendanaan menjadi pelecut semangat bagi para pelaku yang sudah memberi diri, waktu dan mengabdikan hidup mereka untuk seni kebanggan ini.

Bagikan:

Artikel terkait

Advertisement

Terpopuler

Rokok Ilegal hingga Dugaan Penganiayaan Wartawan, Kepala PSDKP Tahuna Terjerat Kontroversi

Sangihe

Heboh Dugaan Penganiayaan Wartawan, Ini Profil Kepala Stasiun PSDKP Tahuna: Martin...

Sangihe

Ferdy Sondakh Imbau Kader PDI-P Sangihe Bersabar

Sangihe

Dari Manado ke Panggung BPU Sangihe, Sanggar Teater Kavirsigers Bakal Sajikan...

Sangihe

Ferdy Sondakh Tegaskan Penentuan Ketua DPC PDI-P Hak Prerogatif Ibu Ketum

Sangihe

Terkini