Dukung karya jurnalisme perbatasan Lintasutara.com
Lihat
LU TV

BR dan WT Menjadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Kakorotan

Talaud, LintasUtara.com – Kepolisian Resor (Polres) Talaud menetapkan lelaki berinisial BR (50) dan perempuan berinisial WT (43) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Dana Desa Kakorotan, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Jumat, (6/5/2022).

Sebelumnya Unit Tipikor Satuan Reskrim Polres Kepulauan Talaud melalui Kanit Tipikor Aiptu Marco Agimat, SH bersama tim telah melakukan penyidikan dan penahanan terhadap keduanya.

Kapolres Kepulauan Talaud melalui Kasat Reskrim Iptu I Gusti Made Andre, S.Tr.K mengatakan tersangka BR dan WT terlibat perkara tindak pidana Korupsi ( Tipidkor) Dana Desa Kakorotan Tahun anggaran 2017-2019.

Iptu I Gusti Made Andre, S.Tr.K menjelaskan, perkara ini berawal pada tahun 2017, lelaki BR diangkat sebagai kepala desa berdasarkan SK Bupati kepulauan Talaud. Selanjutnya berdasarkan SK Kepala Desa Kakorotan tahun 2017, dia mengangkat perempuan WT sebagai Kaur Keuangan (bendahara) desa Kakorotan.

Pada tahun 2017 dana desa Kakorotan (Dana Transfer) sebesar Rp. 784.967.000,- , tahun 2018 sebesar Rp. 655.617.000,- dan tahun 2019 sebesar Rp. 728.448.000. Dana desa tersebut diperuntukan untuk kegiatan fisik dan non fisik.

Penangkapan dan penahanan BR dan WT, tersangka dugaan kasus korupsi dana desa di Kepulauan Talaud. Foto: ist.

Namun dalam pengelolaan keuangan, Kepala desa BR dan bendahara WT tidak mentaati aturan dan regulasi yang seharusnya ditaati dan dilaksanakan oleh kepala desa dan bendahara, khususnya dalam pengelolaan dana desa Kakorotan TA. 2017 s/d 2019.

Menurut I Gusti Made Andre, kepala desa dan bendahara telah menggunakan dana desa untuk kepentingan pribadi mereka. Hal tersebut juga berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat Kepulauan Talaud yang mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan negara sebesar Rp. 480.000.000.

“Total kerugian keuangan negara terkait perkara tindak pidana Korupsi Dana Desa Kakorotan Tahun anggaran 2017 sampai dengan 2019.sebesar Rp. 480.000.000, ” ungkapnya.

Saat ini Tersangka Kepala desa Kakorotan non aktif BR telah ditahan di Rutan Polres kepulauan Talaud selama 20 hari kedepan terhitung sejak tanggal, 6 Mei s.d 25 2022.

Sementara Tersangka bendahara WT telah ditahan di Rutan Polsek Melonguane selama 20 hari kedepan terhitung sejak tanggal 6 Mei s.d 25 Mei 2022.

Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 (1) atau Pasal 3 UU RI No 31 Tahun 1999 sebagaimana telah di ubah dengan UU No 20 Tahun 2001Tentang Tipikor Jo pasal 55 (1) ke- 1e KUHPidana.

Seperti diketahui bahwa Desa Kakorotan berada diwilayah Kecamatan Nanusa Kabupaten Kepulauan Talaud provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.

(Ryan)

IKUTI BERITA LINTASUTARA.COM DI GOOGLE NEWS

Bagikan:

Artikel terkait

Advertisement

Terpopuler

Heboh Dugaan Penganiayaan Wartawan, Ini Profil Kepala Stasiun PSDKP Tahuna: Martin...

Sangihe

Rokok Ilegal hingga Dugaan Penganiayaan Wartawan, Kepala PSDKP Tahuna Terjerat Kontroversi

Sangihe

Ferdy Sondakh Imbau Kader PDI-P Sangihe Bersabar

Sangihe

Dari Manado ke Panggung BPU Sangihe, Sanggar Teater Kavirsigers Bakal Sajikan...

Sangihe

Ferdy Sondakh Tegaskan Penentuan Ketua DPC PDI-P Hak Prerogatif Ibu Ketum

Sangihe

Terkini