Dukung karya jurnalisme perbatasan Lintasutara.com
Lihat
LU TV

Oknum LSM “Pasang Badan” Proyek Drainase di Manembo-nembo Bawah

Bitung, Lintasutara com – Oknum LSM di Kota Bitung “memasang badan” pada suatu pekerjaan konstruksi pembangunan drainase yang diduga tidak sesuai spesifikasi yang seharusnya.

Awalnya, awak media LintasUtara.com hendak mengkonfirmasi perihal temuan investigasi tersebut kepada pihak Dinas PUPR Kota Bitung.

Pekerjaan yang dikerjakan CV. Yizreel dengan bandrol Rp2.474.000.000 di Manembo-nembo Bawah, Kecamatan Matuari, yang dimulai dari perampatan GMIM PNIEL Manembonembo sampai ke bibir pantai (jl. Dumais), ditemukan menggunakan dan menyetok matrial batu yang mudah keropos.

Namun ketika sampai di Dinas PUPR Kota Bitung, Kepala Bidang SDA Kota Bitung, Norke Ther Ibrahim mempertemukan dengan pihak pelaksana pekerjaan (kontraktor) tersebut dan kedua orang lainnya.

Kontraktor yang kemudian diketahui disapa Pepeng tersebut, langsung marah-marah terkait media yang menyoroti pekerjaan drainase tersebut dan mengaku dirinya juga dari salah satu LSM.

Hal rancu kemudian dirasakan ketika Pepeng menjawab tidak sesuai apa yang ditanyakan media, terkait matrial yang digunakan.

“Torang berupaya mobeking tampa itu supaya nda bajer disitu, karena torang yang kerja disitu orang kampung situ, bukang kontraktor dari luar kerja disitu. Kalau kontraktor dari luar yang kerja disitu sobukang ngoni so torang yang mo ajar proyek tu dia,” ucap Pepeng, dengan dialek bahasa manado.

Pepeng juga mengakui bahwa tidak bisa menggunakan batu merah/batu yang mudah kropos namun dia mengatakan semua proyek sepeti itu (menggunakan batu merah).

“Semua pekerjaan begitu, tetap ada batu merah, cuma diwaktu itu hujan. Jelas tidak boleh (batu yang mudah keropos) hanya saja dimanapun kebanyakan menggunakan batu merah,” katanya dengan nada tinggi, sembari mengatakan batu itu bukan orang yang bikin sehingga menjadi merah yang mudah keropos.

Ia pun terlihat geram dengan hasil investigasi media yang menemukan proyek tersebut.

Katanya, saat mengambil vidio dan gambar pada pekerjaan tersebut tanpa mengajak mereka.

Menurutnya ada perbedaan disaat media mengambil gambar sendiri dan dengan meminta ijin padanya untuk mengambil gambar.

“Coba sekarang turun lapang bersama-sama kita pastikan kalau memakai batu merah dan bercampur dengan tanah. Itu karena hujan sampai jadi seperti itu,” ajaknya.

Tambahnya juga, kalau sudah tidak mengghargai LSM yang berada di kampungnya.

“Ngoni so nda hargai LSM yang ada di kampung. Nanti torang pigi lia sama-sama, nanti bakudapa deng torang pe LSM di kampung situ lagi. Kita lagi LSM, punya masa bukang nda,” ungkapnya.

Setelah turun dilapangan bersama dengan bagian Teknis Dinas PUPR, Pepeng sudah enggan berkomentar dan hanya diam saat melihat situasi di lapangan dan ditemukan ada material yang tidak layak tersebut.

Beberapa saat selesai pertemuan, didapat informasi bahwa pepeng bukanlah kontraktor proyek tersebut, melainkan salah satu dari kedua orang yang datang bersamaan dengannya, melainkan hanya LSM yang “back up” proyek tersebut.

Diketahui bersama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.

Fungsi LSM juga berperan sebagai komunikator yang mengamati, merekam, serta menyalurkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat agar dijadikan acuan dalam proses perumusan kebijakan dan perencanaan program pembangunan serta mengawasi proses pelaksanaan kebijakan maupun program pembangunan masyarakat.

(Tim)

Bagikan:

Artikel terkait

Advertisement

Terpopuler

Heboh Dugaan Penganiayaan Wartawan, Ini Profil Kepala Stasiun PSDKP Tahuna: Martin...

Sangihe

Rokok Ilegal hingga Dugaan Penganiayaan Wartawan, Kepala PSDKP Tahuna Terjerat Kontroversi

Sangihe

Ferdy Sondakh Imbau Kader PDI-P Sangihe Bersabar

Sangihe

Dari Manado ke Panggung BPU Sangihe, Sanggar Teater Kavirsigers Bakal Sajikan...

Sangihe

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Terkini