Manado, Lintasutara.com – Pekerjaan Penanganan Longsoran Dan Banjir Ruas Batas Manado-Tomohon Jalan Betesda Diduga Tidak menggunakan metode CTB dalam peletakan Uditch.
Pantauan Awak Media hampir semua pekerjaan pemasangan Uditch tidak memakai CTB dalam kerataannya sehingga terlihat naik turun.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara Jimmy Adwang saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu menyampaikan, untuk mendapatkan kerataan Uditch harus pakai CTB agar kemiringan dapat menjadi lurus.
“Jadi dari prinsip salurankan itu, air imengalir dari tinggi ke rendah jadi itu yang sangat kita jaga khususnya dari daerah patung samrat sampai ke bawah, evelasinya tujuh meter. tidak kelihatan karena jauh sekitar dua kilo makanya setiap pasang Uditch harus ada CTB karena kalau tidak pakai CTB hanya di gali dengan eskavator pasti ada gelombang,”ujar Jimmy Edwang. Diruangan kerjanya.
Baca Juga : Naik Turun Pemasangan U-Ditch, Kasatker BPJN Sulut: Mungkin Dikarenakan Ada Sedikit Perbedaan Ukuran
Lanjut Kasatker, selain memakai CTB harus ada pengukuran pengukuran selam dan disamping kiri dan kanan Uditch harus ada coran beton.

“Kuncinya kita wajib base ini harus lurus, kalau hanya mengandalkan kemiringan dari eskavator ini tidak bakalan,” ucap Kasatker.
Baca Juga : Survei Ipsos: Persaingan 3 E-Commerce Terpopuler di Indonesia Akhir Tahun 2021
Kasatker juga mengatakan, dalam pekerjaan tersebut sebelum EVO, PHO harus ada pemeriksaan keseluruhan.
“Dari kami sebelum di PHO Kan harus diperbaiki semua yang ada ini,” ungkapnya.
Kasatker juga menegaskan,kalau pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan Spec harusnya itu dibongkar
“Ini sangat bagus koreksi buat kami pers adalah mata ketiga dan keempat bagi kami. Intinya kalau pekerjaan tersebut tidak sesuai Spec harus dibongkar atau tidak akan dibayarkan,” tegasnya.
(Ardy)