Pemantauan Lapangan Tim Kementerian ESDM, Rencana Kerja PT. TMS Tidak Jelas dan Pasif Kepada Masyarakat Sangihe

Sangihe, Lintasutara.com – Terkait dengan penolakan warga Sangihe terhadap kehadiran PT. Tambang Mas Sangihe (TMS), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Republik Indonesia, menugaskan tim dari Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara bersama Tim Pencari Fakta permasalahan PT. Tambang Mas Sangihe untuk melakukan kunjungan lapangan di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Berdasarkan surat penugasan yang tertanggal 1 Desember 2021 tersebut, orang-orang yang diutus yakni Imam Bustan Pramudya (Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral), Ni’am Mustofa Thohari (Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral), Arif Zardi Dahlius (Komite Bersama KCMI), STJ Budi Santoso, (Ikatan Ahli Geologi Indonesia – MGEI), Kamsul Hidayat (Ikatan Ahli Geologi Indonesia), serta Andi Erwin Syarief (Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia).

Tim tersebut mencari informasi di lapangan seperti melakukan kunjungan di lokasi PT. TMS yang berada di Kampung Bowone, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah. Usai pertemuan tersebut, di hari berikutnya, Sabtu (4/12/2021) akhir pekan lalu, mereka melakukan dialog di Papanuhung Santiago Tampungang Lawo dengan masyarakat yang menolak kehadiran PT. Tambang Mas Sangihe.

Mewakili tim tersebut Arif Zardi Dahlius (Komite Bersama Cadangan Mineral Indonesia) membeberkan hasil temuan lapangan mereka bahwa PT. Tambang Mas Sangihe (TMS) yang mulai melakukan eksplorasi di Kepulauan Sangihe ini dinilai sangat pasif kepada masyarakat Sangihe. Bahkan dirinya mengatakan rencana kedepannya perusahaan yang dinaungi Baru Gold Corp asal Kanada tersebut juga tidak jelas.

“Pertama fakta di lapangan, PT. TMS baru ada satu alat berat untuk meratakan tanah untuk mereka melakukan pemboran ekplorasi. Di sisi lain kita melihat fakta penambang rakyat di sana banyak sekali. Dan penambang rakyat tersebut lokasi kerjanya ada di lokasi TMS. Kedua kita melihat fakta bahwa pihak TMS sangat pasif sekali. Artinya mereka tidak pernah berupaya melakukan pertemuan sosialisaasi koordinasi,” Ungkap Arif Zardi Dahlius.

“Saya sudah malang melintang di dunia pertambangan, buat saya TMS ini nggak bagus buat perusahaan. Dalam artian tim mereka nggak kuat, rencana mereka kedepannya juga nggak jelas. Jadi ini satu sisi mereka harus pembenahan internal segala macam. Dan yang ketiga tadi, saya dengar bahasa saya homogen semuanya intinya mereka menolak kehadiran tambang emas sangihe,” Jelasnya lagi.

Dirinya juga tak memungkiri bahwa pertambangan akan merusak lingkungan. Namun demikian perusahaan diwajibkan mengembalikan daerah pertambangan tersebut seperti semula. Tak hanya itu menurut dia, masyarakat akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari hasil pertambangan tersebut. Itupun menurutnya jika perusahaan beroperasi dengan baik dan menerapkan kaidah-kaidah pertambangan.

“Kalau dibilang industri ini merusak lingkungan, ya ada benarnya dan ada salahnya. Karena kan akan merusak morfologi dan segala macam. Tapi perusahaan diwajibkan untuk mereklamasi mengembalikan daerah itu seperti semula. Itu kalau perusahaan bagus atau nggak. Jadi jika kaidah-kaidah pertambangan mereka terapkan itu keuntungannya bagi masyarakat bisa dibilang besar sekali. Multi player efeknya pembangunan perumahan, pertanian, perikanan, pendidikan itu kewajiban perusahaan. Ada dua hal kita belum tahu rencana kedepan mereka (PT. TMS) bagaimana, dan kedua kemungkinan mereka gak disupor dengan dana yang besar,” Ungkap Zardi Dahlius terang-terangan.

Dirinya juga menjelaskan bahwa jika kepastian investasi tidak bagus, maka secara general bagi bangsa juga tidak bagus. “Ijin sudah diberikan kok dicabut lagi misalnya. Tapi kalau dicabut lagi alasannya tepat itu malah akan memberi poin yang bagus juga. Itu yang kami bilang sosialisasi dan koordinasi harus jalan,” Pungkas dia. **

Bagikan:

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Dilema Data Stunting di Sangihe: Antara Fakta Lapangan dan Validitas Angka

Suara Sangihe

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Terkini