Sangihe, Lintasutara.com – PT. Megaria Supermarket dikritisi banyak pihak, setelah manajemennya tetap memilih membuka pelayanan meski salah satu karyawannya terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (17/06/2021) kemarin.
Hal inipun dijawab pihak manajemen dengan menggelar jumpa pers di gedung belakang Megaria Link Malebur, kelurahan Santiago, kecamatan Tahuna, Jumat (18/06/2021).
Kepada awak media, Anwar Sumar selaku Human Resource Development (HRD) Megaria Supermarket menyebutkan jika pihaknya pada dasarnya telah melakukan tindakan pencegahan.
Tindakan yang dilakukan antara lain melakukan tracing, bahkan disebutkannya jika pihak Dinas Kesehatan pun sudah datang untuk menjelaskan keadaan yang ada.
“Dan yang kami tracing pertama kali yakni keluarga terdekatnya dan hasilnya negatif, dan pun kami perlebar tracingnya ke dua temannya di departemen home care, dan kami minta dua kali tes yakni rapid antigen dan PCR selama tiga hari dan hasilnya negatif, dan hal yang sama dilakukan kepada dua temannya yang sesama SPG,” lanjutnya, sembari menyebutkan jika terhadap para karyawan yang telah di tracing, telah diperintahkan untuk isolasi mandiri.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid (STPPC) 19 Sangihe Joppy Thungari mengakui jika dari hasil rapid antigen yang dilakukan timnya ditemukan bahwa yang bersangkutan terindikasi positif Covid-19.
“Dan saat dilakukan tracing terhadap sejumlah kontak erat, dapat dipastikan jika yang terkonfirmasi Covid 19 adalah karyawan dan seorang bayi,” sebut Thungari.
Thungari menyebutkan, setelah melakukan konsolidasi internal di tim STPPC-19, pihaknya telah mengirimkan surat secara resmi yang meminta agar megaria mengisolasi karyawannya yang terkonfirmasi selama 14 hari kedepan.
“Kemudian kami juga akan melakukan testing kesemua karyawan Megaria. Ketiga, kami meminta pihak manajemen Megaria untuk mengisolasi seluruh karyawan yang ditesting selama menunggu hasil tes keluar, setidaknya pada hari Sabtu, Minggu, dan Senin, sehingga operasional megaria harusnya ditutup sementara dan melakukan penyemprotan disinfektan diseluruh ruangan,” pungkas Thungari.
Di tempat berbeda, Salah satu wargapun menganggap jika ada pembangkangan yang dilakukan pihak manajemen Megaria Supermarket terkait bahaya yang bisa akibatkan oleh penularan Covid-19, apalagi, hingga berita ini diunggah, kurang lebih pukul 18.00 Wita, pihak manajemen Megaria masih belum menutup pelayanan.
“Kita bisa melihat, untuk Dinas Dukcapil Daerah, Paragon, bahkan 2 Puskesmas yakni Manganitu dan Enemawira sekalipun ditutup untuk menghindari penularan, tapi manajemen Megaria malah tetap membuka pelayanan meski sudah tau ada karyawannya yang terkonfirmasi positif. Jadi kami meminta ketegasan tim gugus tugas dan adanya sisi humanisme dari pihak manajemen Megaria,” singkat warga.
(Gr)