Hadirkan Alumni, HMJ PPKn Unima Ngobrol Terupdate Di Google Meet

Minahasa, Lintasutara.com – Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (HMJ PPKn) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Manado (FIS Unima) menggelar kegiatan ngobrol terupdate (ngedate) yakni obrolan seputar kegiatan selama di kampus via aplikasi Google Meet, Jumat (23/4/2021).

Ngobrol TerUpdate adalah program terbaru HMJ PPKn FIS Unima dengan menghadirkan alumni Unima yang berprestasi, terutama dari jurusan PPKn dan kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Jurusan PPKn FIS Unima.

Dalam Ngobrol TerUpdate edisi pertama yang dilakukan secara online ini, HMJ PPKn Unima menghadirkan salah satu alumnus berprestasi, yakni Rylien Felicia Limeranto, S.Pd., sebagai pembicara, sementara jalannya kegiatan dimoderatori oleh Ketua HMJ PPKn terpilih, Axel Sasela.

Hadir sebagai pembicara, Rylien memulai “obrolan” dengan bercerita sedikit tentang kesulitan-kesulitan yang umumnya dihadapi mahasiswa, khsusunya di kampus Unima.

Meskipun dia sendiri adalah anak seorang dosen di jurusan PPKn, namun dia menegaskan bukan berarti ada kemudahan yang didapat. Seperti mahasiswa lainnya, dia juga berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang baik.

“Jangan berpandangan anak dosen pasti lulus. Saya pribadi sendiri ada beberapa nilai B. Dan saya berusaha sebaik mungkin tanpa bantuan, ” tegas Rylien.

Obrolan bersama mahasiswa pun berlanjut pada cerita seputar pengalamannya saat mengikuti pertukaran mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tahun 2018 silam.

Rylen sempat menghabiskan satu semester di UPI, tepatnya saat dia berada pada semester 6, bersama salah seorang mahasiswa lainnya yang juga berasal dari Jurusan PPKn FIS Unima.

“Itu kegiatan full time, tinggal disana tidak pulang-pulang (1 semester) merasakan teman-teman yang kuliah disini (Unima) yang berasal dari daerah yang jauh, saya merasakan sendiri bagaimana tantangannya, ” ujarnya.

“Pengalaman yang berharga. Kuliah disana memang beda. Cara belajarnya dan partisipasi dalam kegiatan. Kita turun lapangan berkelompok untuk survei dan itu harus memang tidak ditunda-tunda. Kita juga dituntut untuk tidak malu untuk menunjukkan diri dan juga menyesuaikan dengan jadwal kuliah serta tugas yang padat,” lanjut Rylen.

Dia mengatakan, pertukaran pelajar ini bukanlah ajang jalan-jalan sehingga sebagai mahasiswa terpilih untuk diutus kesana, dia juga harus menunjukkan kualitas diri yang dia miliki. Selain itu, tidak malu untuk berbaur dengan mahasiswa dari latar belakang daerah, suku dan agama yang berbeda.

Terutama hal ini dia alami ketika mengikuti program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UPI selama tiga hari bersama kelompoknya di daerah yang tidak ada signalnya.

Disinilah kebersamaan tim muncul, sehingga membuatnya harus tidak minder bergaul dengan mahasiswa lain dan berbaur dengan masyarakat setempat.

“Jadi jangan takut dan jangan malu supaya bisa maju. Semoga kalian memiliki kesempatan bisa juga merasakan pengalaman disana,” kata dia.

Rylen juga bercerita bagaimana dia sebagai mahasiswa berjuang keras untuk ujian Skripsi dan Komprehensif.

“Ujian skripsi dan komprehensif juga berjuang. Jadi sambil berada disana saya juga menyusun proposal penelitian. Saya akhirnya ikut ujian proposal di kampus Unima,” lanjut dia.

Ditanya peserta kegiatan tentang tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam perkuliahan dan terutama untuk penyusunan proposal penelitian, Reylen berpesan agar mahasiswa tidak menunda-nunda menyelesaikan tugas, konsisten berusaha dan memiliki motivasi.

“Tidak ada yang mustahil. Susah itu bagi yang tidak berusaha tapi kalau berusaha pasti bisa,” ungkap perempuan yang menyelesaikan studi S1 di Unima di umur 20 tahun ini.

Motivasi kata dia, juga menjadi salah satu hal yang penting bagi mahasiswa di masa perkuliahan. “Motivasi yang kalian punya untuk kuliah sangat penting, apakah itu (motivasi) untuk membuat kalian bangga pada diri sendiri, membanggakan orang tua, atau mungkin orang yang kalian sayang,” sambungnya.

“Jangan malas, bisa santai tapi jangan keterusan dan tetaplah fokus studi. Jangan patah semangat dan walaupun melakukan kesalahan tetap belajar untuk berbenah diri,” katanya.

Bagikan:

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini