Sangihe, Lintasutara.com – Setelah proses panjang dari babak grup hingga perempat final, 4 tim dari Kelompok usia 10 tahun dalam Turnamen Kelompok Usia yang digelar Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Sangihe, sukses memastikan posisinya dibabak semifinal, Rabu (07/04/2021).
Dari grup A, Pisok Batunderang berhasil memastikan diri sebagai pamuncak setelah sebelumnya sukses menyapu bersih tiga pertandingan dengan menghempaskan SDN 03 Tidore dengan skor 6-0, Manganitu Kids dengan 3 gol tanpa balas, dan Barangka United dengan skor 2-0, sekaligus memastikan Barangka United sebagai runner up grup A.
Sementara di Grup B, PPLPD tak mau kalah dengan poin sempurna setelah tak terkalahkan di tiga pertandingan, yakni 2-0 melawan Naha United, 4-0 ketika bersua Sekolah Lentera Harapan (SLH) dan 8-0 dalam pertandingan terakhir melawan SDN Soataloara, dan menempatkan Naha United sebagai runner up Grup B.
Dengan hasil yang ada, dipastikan besok hari, Kamis (08/04/2021) turnamen akan menyajikan pertandingan seru yang mempertemukan jawara Grup A Pisok Batunderang melawan Runner Up Grup B Naha United pada pukul 15.00 Wita, dilanjutkan pertarungan PPLPD Dispora selaku juara Grup B yang akan bersua Barangka United pada pukul 15.35 Wita.
Ketua Askab PSSI Sangihe Michael Thungari ketika ditemui awak media ini menyebutkan jika sedari awal pertandingan, sudah ada beberapa pemain yang menjadi catatan Askab Sangihe karna dinilai memiliki kemampuan diatas rata-rata.
“Kita sedang mencatat dan menilai memang ada beberapa anak dengan kemampuan diatas rata-rata. Semoga jika ada turnamen-turnamen di Provinsi, mereka bisa diakomodir dalam satu tim dan dikirimkan ke level yang lebih besar,” sebut Thungari.
Pria yang juga merupakan Wakil Ketua II DPRD Sangihe ini pun menilai jika setelah penyelenggaraan turnamen yang sama pada dua tahun lalu untuk usia 10 dan 12, hari ini, bisa dikatakan secara kualitas sudah banyak perkembangan dalam permainan yang ditampilkan masing-masing tim.
“Jika dulu kita lihat anak-anak masih bergerombol saat bertanding, sekarang sudah ada pola permainan dengan team work yang kian berkembang, begitu juga secara teknis dasar seperti kontrol bola, passing, maupun dribbling yang kebanyakan sudah lebih terasah,” kata Thungary.
Dirinyapun sekali lagi berharap agar tiap pertandingan yang dilakoni oleh tiap tim dapat menjadi motivasi untuk terus mengembangkan level permainan ke arah yang lebih baik melalui pelatihan yang masif.
“Jadi sangat diharapkan tim bukan mencari juara, meski tentu itu adalah prestasi yang ingin dicapai semua tim. Dalam artian, hal yang lebih penting adalah memberikan anak kesempatan bermain, dan mengenal sepak bola lebih baik lagi untuk meningkatkan potensi yang mereka miliki,” kunci Thungari.
(Gr)