Sangihe, Lintasutara.com – Tensi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bulan Desember mendatang semakin menarik untuk diikuti. Tidak hanya persaingan antar kontestan, namun juga adanya eksodus figur partai.
Sebut saja, Helmud Hontong yang notabene sebagai sekretaris partai Golkar Sangihe, namun memilih mendukung pasangan Olly Dondokambey dan Steven Kandow (ODSK) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan masuk dalam jajaran tim pemenangan, padahal partai Golkar dipastikan mengusung Ketua DPD I Golkar Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Cristiany Eugenia Paruntu (CEP) yang berpasangan dengan Sehan Salim Lanjar (SSL).
Menyikapi keputusan kadernya yang ‘selingkuh’ di Pilkada, ketua harian Golkar Sangihe Jusak Ruitan angkat bicara.
“Sebagai pengurus partai, Pak Sekretaris (Helmud Hontong) sudah tidak sejalan lagi dan lebih memilih membesarkan partai lain dari pada partai yang mengantar dirinya pada posisi wakil bupati sekarang ini. Oleh karena itu, kami menganggap dirinya memilih hengkang dan bukan diberhentikan dari jabatan partai yang membesarkan namanya,” jelas Ruitan.
Menurut Ruitan, terkait pilihan politik yang diambil Helmud Hontong, pihaknya tidak menahan dan sangat menghargai keputusan yang diambil.
“Keputusan yang diambil Sekretaris, merupakan hak politiknya. Kami tidak menahan dan menghargai sikap beliau,”ujarnya
Tidak cuma itu, karna keputusan yang diambilnya hari ini, dipastikan Helmud Hontong tidak lagi berjuang bersama Golkar dalam Pilgub mendatang, melainkan sudah mendapat posisi di Partai yang dipilihnya sekarang ini.
“Yang jelas, tanpa Helmud Golkar tetap akan berjuang maksimal memenangkan CEP-SSL. Perlu diketahui, DPD II Golkar Sangihe tak memecat atau memberhentikannya, tetapi beliau sendiri yang memilih hengkang,” tegas Ruitan.
Sementara itu, Helmud Hontong kepada Lintasutara.com mengungkapkan sampai saat ini dirinya masih kader Golkar yang menjadi simpatisan ODSK, namun sudah siap dengan segala konsekuensi dari keputusannya.
“Sampai saat ini, saya masih sekretaris Golkar. Akan tetapi, saya siap dengan resiko atas keputusan saya termasuk sanksi dari partai,” kuncinya.
(rps)