Minsel, LintasUtara.com – Dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia atau HUT ke-75 RI pada 2020 ini terlihat berbeda karena dalam masa pandemi Covid-19.
Meski begitu, seluruh masyarakat Indonesia dapat mengikuti upacara kemerdekaan secara virtual, seperti live streaming, youtube Sekretariat Presiden, atau siaran langsung televisi.
Beberapa imbauan pun dikeluarkan. Salah satunya adalah melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang mengajak masyarakat untuk menghentikan seluruh kegiatan dan aktivitas pada 17 Agustus 2020 pukul 10.17 WIB.
Hal tersebut dilakukan untuk memperingati detik-detik proklamasi pada HUT Kemerdekaan RI ke-75.
“Hentikan semua kegiatan dan aktivitas saudara selama tiga menit saja pada tanggal 17 Agustus 2020 pukul 10 lewat 17 menit waktu Indonesia Bagian Barat,” ujar Pratikno dalam keterangan persnya, Rabu, 29 Juli 2020.
Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa warga desa Kumelembuai Atas Jaga 2 Kecamatan Kumelembuai, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, mengikuti arahan pemerintah, dimana mewajibkan seluruh warga menghentikan aktivitas sementara untuk berdiri tegap pada peringatan HUT RI ke-75, Senin (17/08/2020).
Terpantau, mulai pukul 10.17 WIB, warga mengambil sikap berdiri tegap dengan menggunakan atribut alah kadarnya, kompak menghentikan kegiatan dalam menjemur hasil pertanian berupa cengkeh.
Bapak Vecky Polla yang didampingi Ibu Since Saroinsong Pantow, Ibu Yeni Mongkaren Polla dan Ibu Elsye Mintalangi Saroinsong berharap, melalui momen HUT RI ke-75 ini pemerintah dapat memperhatikan harga cengkeh karena menurut mereka harga pasar cengkeh sekarang terlalu rendah.
“Kami tidak meminta yang muluk-muluk kepada pemerintah, tolong harga cengkeh diperhatikan, karena harga yang sekarang tidak sesuai lagi dengan biaya operasional ,”ungkap Pak Vecky dan diiyakan beberapa warga lainnya, yang merasakan hal yang sama.(YUD)