Sangihe, Lintasutara.com – Pemerintah Desa Mala, Kecamatan Tabukan Utara memutuskan untuk menutup sementara area Air Terjun Panggese.
Keputusan untuk menutup area dengan daya tarik pemandangan alam, air yang jernih dan spot fotografi ini diambil setelah rapat bersama Majelis Tua-tua Kampung (MTK) Desa, Kamis (25/06/20).
Berdasarkan keterangan dari Pj. Kepala Desa (Kades) Mala, Ahmad Yani Salapali, langkah ini dilakukan guna menjaga kualitas air dan fasilitas air bersih, yang sejak awal tahun 2000-an telah dibangun dan dijadikan sumber utama air bersih masyarakat Desa Mala sehingga ketika dijadikan lokasi wisata, ditakutkan dapat berdampak buruk pada kualitas air yang digunakan hampir seluruh masyarakat Desa.
“Yang menjadi masalah, kita tidak bisa memastikan apa yang dilakukan oleh masyarakat yang datang, apalagi kebanyakan merupakan orang luar desa. Bisa saja paralon yang dipasang rusak, atau airnya menjadi keruh,” ungkap Salapali.
Terlebih lagi , lanjut Salapai, sebagian besar pengunjung datang ke lokasi tersebut tanpa sepengetahuan pemerintah desa maupun MTK.
“Biasanya, yang datang hanya para teknisi desa untuk memperbaiki fasilitas tersebut. Namun, kami juga terkejut dengan adanya pendatang dari luar. Makanya, kami ambil kebijakan untuk dirapatkan. Hasilnya, sesuai kesepakatan lokasi tersebut kita tutup untuk sementara dan akan dipasang tanda larangan, hingga ada kebijakan baru dari pemerintah desa,” kuncinya.
Baca Juga: Bupati Jabes Gaghana Hibahkan Lahan Paud Kampung Pokol
Wakil ketua MTK desa Mala, Hermanto Mohonis, menambahkan kalau keputusan menutup area Air Terjun Panggese tidaklah bersifat permanen dan kedepannya akan dikaji ulang.
Pemerintah juga akan segera memantau lokasi air terjun tersebut dan mengkaji potensi pengembangan wisata alam di area tersebut, namun tentunya dengan memperhatikan keamanan kualitas pasokan air bagi masyarakat.
“Kalau bisa dikembangkan, kenapa tidak. Apalagi kalau bisa memberi keuntungan bagi masyarakat sekitar. Tapi, tentu yang paling utama saat ini adalah bagaimana menjaga kualitas air bagi masyarakat. Kalau sudah ada kajian terhadap hal tersebut, kami, baik pemdes maupun masyarakat sudah pasti terbuka lebar dengan potensi perkembangan desa kami,” kuncinya. (Redaksi)