Era Tentara dan Politik Kapitalisme di Indonesia
Di dunia sudah lama terdapat pertentangan historis antara kaum kapitalis yang BERSENJATA dengan yang TAK BERSENJATA. Di dalam tentara pun terjadi pemilahan di kalangan jendral-jendral yang berpolitik, yang satu mewakili kepentingan kaum kapitalis bersenjata; dan yang lainnya mewakili kepentingan Angkatan Bersenjata sebagai suatu institusi. (Sampai sekarang,kedua faktor tersebut masih ada.
Inilah persoalan yang harus dihadapi oleh generasi kaum kapitalis paska tahun 1965, yakni menghadapi kaum kapitalis dari kalangan oligarki kerabat dekat Istana, dalam hal ini pemerintahan Suharto.) Pertentangan historis tersebut akhirnya dapat diselesaikan, dan dimenangkan oleh mereka yang paling dominan dalam penggulingan kekuasan Sukarno (dan para pendukungnya) di tahun 1965-66.
Penghancuran fisik gerakan rakyat yang sadar politik merupakan satu-satunya jalan untuk memperoleh kemenangan politik. Oleh karena itu muncul kebutuhan untuk selalu mengintip setiap kebangkitan gerakan yang berbau kerakyatan. Hal yang pertama-tama harus ditekankan adalah bahwa kaum kapitalis bersenjata, sebagai suatu faksi politik, sesungguhnya belum banyak makan asam-garam.