Meroket Di Pasar Mancanegara, Kadin Sangihe Bina UMKM Khusus Porang

Sangihe, Lintasutara.com – Porang, umbi-umbian yang masuk spesies Amorphophallus Muelleri belakangan mulai menjadi buah bibir masyarakat petani Sangihe. 

Bagaimana tidak, umbi yang notabene merupakan salah satu tumbuhan endemik Indonesia ini rupanya mengandung nilai ekonomis sebegitu tinggi yang sudah terbukti di pasar mancanegara.

Prospek inipun masuk sasaran kacamata Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Kepulauan Sangihe, dengan membina kurang lebih 10 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bumi Tampungang Lawo; yakni kampung Talengen, Tariang, Gunung – Manganitu, Manente, Buas Mangki, Tatoareng, Tapuang, dua di Kolongan Mitung, dan Santiago.

“Kami telah melaksanakan pembagian bibit Porang kepada sejumlah kelompok dan atau petani Sangihe, dengan total yang sudah diserahkan kurang lebih 150.000 bibit. Nantinya, kami akan menggunakan sistem plasma (bagi hasil, red) dengan para petani ketika akan dijual,” sebut Ferdy Panca Sinedu, selaku Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin Sangihe, ketika bersua dengan awak media ini, Sabtu (06/02/2021).

Tanaman yang bersifat tumpang sari ini menurut Sinadu, cocok dengan tanah dan pertanian Sangihe karena bisa ditanam di sela-sela tanaman utama, “Sehingga tanaman ini tidak sampai harus mengorbankan tanaman-tanaman lain seperti Kelapa, Pala, atau Cengkih yang masih menjadi komoditi petani Sangihe,” lanjut pria yang juga Sekretaris Komisi II DPRD Sangihe ini.

Porang, umbi-umbian yang masuk spesies Amorphophallus Muelleri, yang sedang meroket di Pasar Mancanegara.

Tidak sampai disitu, untuk menjaga siklus perekonomian produk alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan, kosmetik, hingga obat-obatan ini, dirinya memastikan jika Kadin Sangihe akan menjadi pembeli sekaligus eksportir.

“Untuk keperluan ekspor, dari pantauan kami permintaan pasar untuk porang paling besar ada di negara Jepang, China, dan Australia. Jadi, pada dasarnya Kadin telah mempelajari pasar ekspor-nya seperti apa, dan kami siap untuk membeli sekaligus mengekspor produk tersebut,” sebut Sinedu, 

Diapun berharap, program pembinaan UMKM yang dilakukan Kadin Sangihe sejak agustus 2020 tersebut, bisa segera memberikan hasil nan baik, sesuai siklus pertumbuhan porang yang berkisar 1 hingga dua tahun, sesuai masing-masing metode tanam yang dilakukan kelompok atau petani.

“Mudah-mudahan pada kisaran bulan juni atau juli kita sudah bisa panen dan melihat hasilnya seperti apa. Untuk sekarang, kita masih evaluasi pasca tanam dulu,” kunci dia. 

(Gr)

Bagikan:

Artikel terkait

Tinggalkan Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini