Lenganeng Jadi Spot Nilam Terbesar di Sangihe, Tuari Panen Perdana Hasil KT Palose

Sangihe, Lintasutara.com – Kampung Lenganeng, kecamatan Tabukan Utara menjadi spot perkebunan nilam terbesar di Sangihe.

Dari data yang bisa Lintasutara dapatkan, Kampung Lenganeng saat ini memiliki 5,4 Hektar luasan kebun nilam dengan total 52.000 pohon.

Salah satu perkebunan nilam, yakni milik kelompok tani (KT) Palose, yang membudidayakan 3000 pohon nilam pada aerial seluas kurang lebih 0,25 hektar dan melakukan panen perdana pada Sabtu (8/3/2025).

Panen perdana nilam milik kelompok tani Palose, menjadi istimewa lewat kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Michael Thungari dan Tendris Bulahari (Tuari), yang sekaligus mengapresiasi kerja keras para petani.

“Sangat baik dan Pemerintah berharap apa yang sudah para petani hasilkan bisa sebanding dengan harga jual produk,” sebut Thungari.

Sempat membangun diskusi bersama para petani setempat, Bupati menyebutkan telah meminta Kadis Pertanian agar bisa berkoordinasi dengan Provinsi dan Pusat terkait upaya meningkatkan produksi hingga penjualan agar lebih efisien lewat fungsi edukasi.

Selain itu, koordinasi juga diharapkan melahirkan peluang – peluang bantuan yang bisa menyokong kerja masyarakat, seperti curhatan terkait minimnya fasilitas penyulingan minyak yang notabene bisa lebih mempermudah petani.

“Namun tentu akan kita lihat juga kuantitasnya. Jangan sampai sudah menghadirkan alat produksi, tapi kuantitas produknya belum bisa memenuhi nilai ekonomis dan alatnya lebih banyak menganggur,” jelas Thungari.

“Untuk itu, kami sudah meminta Kadis Pertanian untuk menghitung standar tersebut, serta senantiasa berkoordinasi dengan Provinsi dan jika ada bantuan – bantuan yang bisa dihadirkan untuk menunjang pertanian di Sangihe,” lanjutnya.

Yang pasti sebut eks Wakil Ketua II DPRD ini, persoal pertanian kedepannya pasti sangat membutuhkan keseriusan, tanggung jawab, keuletan serta konsistensi, ditengah naik turunnya harga pasar.

“Jadi selain harga terus membaik, kami juga meminta kualitas tanaman agar menjadi perhatian bersama, karna jika kualitasnya baik, bisa menghasilkan produk minyak hasil penyulingan yang lebih banyak,” ucapnya.

Sementara itu, Kapitalaung Lenganeng Hesky Sasindu berharap kerja keras warganya bisa menghasilkan peningkatan ekonomi, mengingat harga jualnya saat ini masih terbilang lumayan.

“Perhitungannya saat ini yakni Rp. 900.000 per 1 Kg Minyak Nilam dan untuk mendapatkan minyak, biasanya per 2.500 pohon nilam bisa menghasilkan 10 Kg minyak. Jadi memang masih terbilang lumayan jika proses produksinya dilakukan dengan baik,” terang Sasundu, sembari meminta ada dukungan dari Pemerintah Daerah untuk kelanjutan dan pengembangan perkebunan nilam di Kampung Lenganeng.

Saat ini, di Kabupaten Kepulauan Sangihe sendiri tercatat ada 10 Kampung yang aktif membudidayakan Nilam, dengan total luasan lahan sebanyak 10,8 Hektar dan 104.500 pohon.

Masing – masing kampung berdasarkan luasan lahan dan jumah tanaman, yakni :

1. Kampung lenganeng : 5,4 Ha (52.000 pohon)
2. Kampung Moade : 0,6 Ha (6.000 Pohon)
3. Kampung Miulu : 0,5 Ha (5.000 Pohon)
4. Kampung Birahi : 0,5 Ha (5.000 Pohon)
5. Kampung Bulo : 0,3 Ha (3.000 Pohon)
6. Kelurahan Kolongan Mitung : 0,6 Ha (6.000 Pohon)
7. Kelurahan Kolongan Beha Baru : 0,6 Ha (6.000 Pohon)
8. Kampung Kendahe II : 0,8 Ha (8.000 Pohon)
9. Kampung Tariang Lama : 1 Ha (10.000 Pohon)
10. Kampung Kalekube : 0,5 Ha (3.500 Pohon)

(Penulis / Editor : Gerald Kobis)

Bagikan:

Artikel terkait

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini