Dukung karya jurnalisme perbatasan Lintasutara.com
Lihat
LU TV

Pemerintah: Penerapan New Normal Tidak Bisa Dilaksanakan Serempak

Nasional, Lintasutara.com – Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan bahwa penerapan New Normal tidak bisa dilaksanakan secara serempak  di masing-masing Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Hal ini dikarenakan permasalahan covid-19 di masing-masing kabupaten/kota tidak sama.

“Aplikasi tentang (New Normal) ini tidak bisa dan tidak mungkin dilaksankan secara serempak di 514 Kabupaten/Kota karena permasalahan yang ada di masing-masing kabupaten/kota tidak sama” kata Yurianto dalam Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Minggu (31/5/2020).

Yurianto menambahkan ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan untuk daerah menerapkan new normal.

Dari segi aspek epidemologi, new normal dapat diterapkan apabila daerah tersebut berhasil melakukan penurunan kasus setidak-tidaknya 50 persen dari kasus puncak dalam 3 minggu terakhir. Selain itu, terjadi penurunan kasus positif maupun jumlah kasus kematian dari kasus konfirmasi positif.

“Ini menjadi ukuran apakah suatu daerah bisa menuju ke babak selanjutnya untuk melaksanakan konsep kenormalan yang baru ini”  ujar Yurianto.

Selain aspek epidemologi, aspek Sistem Kesehatan suatu daerah juga menjadi pertimbangan daerah tersebut dalam penerapan New Normal.

Aspek-aspek tersebut kemudian disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kepada Kepala-kepala Daerah setempat sebagai bahan pertimbangan.

“Sudah barang tentu ditindaklajuti oleh Bupati/Walikota untuk dibicarakan pada level pemerintahan dan tokoh masyarakat serta semua pihak yang berada di kabupaten/kota tersebut untuk memutuskan apakah akan melaksanakan kenormalan yang baru atau masih akan menunda” tandas Yurianto.

Yurianto mengatakan apabila suatu daerah memutuskan menerapkan New Normal, maka harus diikuti oleh sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan juga mengingatkan masyarakat bahwa New Normal tidak menjadi euforia baru, namun tetap berhati-hati dan mengikuti protokol kesehatan.  

“Kita harus berhati-hati, kita harus bergerak, kita harus produktif, namun tetap aman dari Covid-19” tutup Yurianto. (Red)

Bagikan:

Artikel terkait

Advertisement

Terpopuler

Kisah Windi Devinia Kaparang, Guru di Perbatasan Indonesia Filipina

Profil

Ferdy Sondakh Imbau Kader PDI-P Sangihe Bersabar

Sangihe

Dari Manado ke Panggung BPU Sangihe, Sanggar Teater Kavirsigers Bakal Sajikan...

Sangihe

Pemkab Sitaro Dapat Hibah Aset Pelabuhan Sawang untuk Relokasi Rumah Sakit

Sitaro

Dari Emperan ke Rumah

Suara Sangihe

Terkini