Tomohon, Lintasutara.com – Universitas Sam Ratulangi ( UNSRAT) Manado melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) sukses menggelar Program Kemitraan Masyarakat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap faktor risiko penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes yang saat ini semakin banyak ditemukan pada usia muda.
Kegiatan kemitraan masyarakat kali ini dilaksanakan di SMA Kr. 2 (BINSUS) Tomohon melalui edukasi dan pelatihan deteksi dini faktor risiko penyakit kronis pada kelompok usia remaja diikuti oleh 42 orang siswa kelas X dan 46 orang kelas XI serta guru, Jumat (17/05/2024).
Para siswa tidak hanya mendapatkan edukasi tentang pola hidup sehat, tetapi juga mengikuti skrining risiko hipertensi melalui pemeriksaan tekanan darah dan skrining risiko diabetes melalui pemeriksaan kadar gula darah sewaktu.
Wakil Kepala Sekolah SMA Kr. 2 (BINSUS) Tomohon Bidang Hubungan Masyarakat, Drs. Arnold Posumah, M.Pd, dalam sambutannya saat membuka kegiatan berharap program ini dapat memberikan pengetahuan penting bagi para siswa dalam menjaga kesehatan mereka.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menanamkan kesadaran bagi para siswa akan pentingnya pola hidup sehat dan deteksi dini penyakit kronis. Terima kasih kepada tim dari Universitas Sam Ratulangi yang telah menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat ini di sekolah kami,” ujar Posumah.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Kr. 2 (BINSUS) Tomohon, Dra. Stephany Lefina Wuwungan, tidak hanya menyambut baik tetapi juga mengapresiasi kegiatan ini.
“Kami sangat mengapresiasi program ini, karena memberikan kesempatan berharga bagi siswa kami untuk memahami pentingnya kesehatan sejak dini,” tutur Wuwungan.
“Edukasi tentang faktor risiko penyakit kronis sangat relevan dengan kebutuhan generasi muda saat ini. Kami berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk mendukung kesehatan siswa kami,” sambungnya.
Tidak hanya itu, para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini, dan hasil pemeriksaan karena langsung memberikan wawasan bagi mereka terkait kondisi kesehatan masing-masing.
“Saya tidak menyangka bahwa deteksi dini itu penting dan ternyata bisa dimulai dari hal yang sederhana seperti mengukur tekanan darah dan memeriksa gula darah. Saya jadi lebih tahu bagaimana menjaga kesehatan saya ke depan,” kata salah satu siswa kelas XI penuh antusias mewakili teman- temanya.
Materi edukasi tentang faktor risiko dan pencegahan penyakit hipertensi dan diabetes melitus dipandu langsung oleh tim pelaksana dari Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, diantaranya Ns. Mario Katuuk, M.Kep, Sp.Kep.M.B., Ns. Toar Paat, S.Kep, M.Kep, dan dr. Victor Joseph, Sp.JP(K), FIHA, dua orang dokter, serta tiga orang mahasiswa keperawatan.

Materi edukasi interaktif tentang faktor risiko dan pencegahan dua penyakit kronis utama, yaitu hipertensi dan diabetes melitus.
- Faktor Risiko Hipertensi, seperti konsumsi garam berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan merokok, stres, dan kelebihan berat badan. Para siswa diberi pemahaman tentang bagaimana kebiasaan sehari-hari memengaruhi tekanan darah dan meningkatkan risiko hipertensi sejak usia muda.
- Pencegahan Hipertensi, dengan perubahan gaya hidup seperti pengaturan pola makan rendah garam, peningkatan aktivitas fisik, manajemen stres, dan penghentian kebiasaan merokok.
- Faktor Risiko Diabetes Melitus, termasuk pola makan tinggi gula dan lemak, obesitas, serta kurangnya aktivitas fisik. Siswa juga belajar tentang pengaruh genetika dan pentingnya kontrol pola makan serta menjaga berat badan.
- Pencegahan Diabetes Melitus, melalui pola makan sehat yang kaya serat dan rendah gula, olahraga rutin, serta menjaga berat badan ideal. Edukasi ini juga menekankan pentingnya deteksi dini dengan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Sam Ratulangi dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui pendidikan kesehatan sejak dini.
Edukasi dan pemeriksaan yang dilakukan diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi para siswa untuk lebih memperhatikan gaya hidup dan mengurangi risiko terkena penyakit kronis di masa depan.
SMA Kr. 2 (BINSUS) Tomohon dipilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan ini, dan diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di Sulawesi Utara untuk turut serta mengedukasi remaja tentang pentingnya pencegahan penyakit kronis.
(Red)