Manado, Lintasutara.com — Kadis Perkim Manado Piter Eman dengan PPK diduga ada main mata dengan Kontraktor pada proyek Hotmix di jalan perum liwas permai.
Dugaan itupun mencuat karena adanya bukti foto yang ditunjukan oleh kadis perkim Piter Eman melalui pedan whatsup. Dimana foto yang menunjukan pengukur suhu aspal berbeda hari dengan fakta yang ditemukan oleh awak media pada saat pengaspalan.
Foto yang dikirimkan oleh kadis perkim tersebut menunjukan pada hari kamis tanggal 17 November 2022 pukul 15.40, sedangkan pada fakta dilapangan yang ditemukan oleh awak media, pengerjaan awal pada hari Selasa tanggal 15 November 2020 pukul 15.53 sore saat terjadi hujan deras yang tidak berhenti.
Kadis perkim saat dikonfirmasi melalui Via telepon dan pesan whatsup tidak merespon.
Padahal, saat pelaksanaan PPK bersama pengawas lapangan dari pihak Kontraktor tidak berada dilokasi, hanya duduk di kantin samping pangkalan saat berjalannya pengaspalan.
Diberitakan sebelumnya, Proyek Pekerjaan pembangunan / pemugaran peremajaan permukiman yang dikerjakan oleh PT. Altraco Utama Nusantara antara lain pengaspalan di jalan perum liwa permai.
Pekerjaan pembangunan pemugaran/peremajaan pemukiman kumuh di Kecamatan Tikala – Paal 2 Kota Manado dengan nomor kontrak D.04/PERKIM/04/KONTR/VIII/2022 yang sumber dananya berasal dari APBD berjumlah Rp. 15.085.017.000.- (lima belas miliar delapan puluh lima juta tujuh belas ribu rupiah) yang dipegang oleh PT. Altraco Utama Nusantara diduga tidak sesuai SOP.
Bagaimana tidak, pengaspalan tersebut dilakukan saat terjadinya guyuran hujan.
Terpnntau oleh awak Media ini, Selasa (15/11/2022) sekitar pukul 16.00, saat terjadi hujan pengerjaan pengaspalan terus di lakukan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Manado Peter Alexander Eman saat dikonfirmasi melalui Pesan Whatsup menyampaikan, sebagai Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan konfirmasi ke Direksi Pekerjaan
Secara umum tang pertama Pekerjaan selalu didampingi oleh Konsultan Pengawas dan pengawas internal Dinas.
“Yang kedua, sebelum pekerjaan dilaksanakan sudah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas sebagai penanggung jawab mutu. Setelah selesai sesuai ketentuan maka akan diperiksa kembali lewat pengujian Lab. Apabila ditemukan adanya kekurangan dan kerusakan maka sesuai ketentuan pelaksana bertanggung jawab atas perbaikan,” ungkap kadis Perkim Piter Eman.
Kadis juga mengatakan, apabila hasil pemeriksaan Lab ditemukan hasil yang tidak sesuai dengan mutu yang disyaratkan kontrak maka pekerjaan tersebut tidak bisa dimasukan dalam pembayaran.
“Secara khusus berkaitan dengan pekerjaan di Liwas lebih jelas bisa dijelaskan oleh Direksi pekerjaan baik PPK maupun Konsultan Pengawas. Intinya Pekerjaan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik untuk dinikmati masyarakat. Untuk mencapai itu Dinas Perkim terbuka untuk kritikan dan masukan dari masyarakat maupun semua pihak terkait,” tandasnya.
Bersama itu, PPK yang di ketahui bernama Kiku saat di konfirmasi menyampaikan, asalkan suhu aspal masih pada suhu derajat yang di tentukan, tentunya masih bisa di kerjakan.
“Asalkan masih masuk suhunya, itu masih boleh,” ujar PPK Kiku.
Dia juga mengakui saat pengaspalan pukul 16.00 diyur oleh hujan, namun di hentikan, dan dilanjutkan pukul 20.00.
“Jam 20.00 dilanjutkan karna suhu aspal masih dapat,” ucap PPK.
Padahal terpantau oleh awak media yang berada dilokasi pengerjaan sampai pukul 03.00 pagi, hujan tidak berhenti sampai pukul 02.30 pagi.
Padahal, Pengaspalan yang dilakukan ketika kondisi jalan masih dalam keadaan basah karena hujan akan sangat berpengaruh pada konstruksi.
Dengan kata lain, hasil pengaspalan tidak akan bisa maksimal karena daya rekat lapis aspal beton di bawahnya terlalu basah setelah diguyur hujan. Yang Akibatnya aspal akan mudah terkelupas dan pecah dalam waktu tidak terlalu lama, atau paling tidak setelah dilewati kendaraan bermuatan berat.
Diketahui, dalam ketentuan setiap tahap pengerjaan pengaspalan jalan, Pencampuran Benda Uji Marshall, rentang suhu aspal berada di angka 155 derajat celcius dengan toleransi 1 derajat lebih.
Pemadatan Benda Uji Marshall, berada di kisaran 145 derajat celcius dengan toleransi 1 derajat lebih tinggi.
Pencampuran, aspal hotmix harus berada di dalam rentang 145 hingga 155 derajat celcius.
Penuangan ke Truk, 135 – 150 derajat celcius.
Pemasokan ke Asphalt Finisher, 130 – 150 derajat celcius.
Pemadatan Awal, 125 – 145 derajat celcius.
Pemadatan Antara, 100 – 125 derajat celcius.
Pemadatan Akhir, kurang lebih 97 derajat celcius.
(Ardy)