Persiapan Seke Maneke 2025 Terus Berproses, Kapal: Kurang Lebih 80 Persen

Sangihe, Lintasutara.com – Seke Maneke,tradisi bahari di Kampung Para Lele, Kecamatan Tatoareng, Kabupaten Kepulauan Sangihe yang telah menjadi event pariwisata sedari 2024 lalu, bakal kembali digelar tahun 2025.

Bakal dimulai tanggal 10 (06/2025) nanti, Sonny Kapal selaku Kepala Dinas Pariwisata Daerah Kepulauan Sangihe menyatakan gambaran persiapan event Seke Maneke sudah ada diangka 80 persen, termasuk sub event yang akan mendongkrak keseruan event utama.

“Seke Maneke ini adalah event atraksi alam yang hanya bisa kita nikmati setahun sekali. Jadi memang harus benar – benar kita nikmati dengan baik. Kami sudah melakukan beberapa kali koordinasi dan audiensi termasuk tanggal 14 (05/2025) bersama pak Bupati dan rapat dipimpin langsung Pak Sekda bersama pemangku kebijakan lain dua hari setelahnya,” jelas Kapal.

Hasil dari rapat dimaksud, lanjutnya, yakni rundown kegiatan yang akan dimulai sedari tanggal 10 Juni 2025, yakni teknis keberangkatan tim dan pengunjung menggunakan transportasi taksi laut ke Para Lele, hingga berakhir pada 13 Juni 2025.

“Dalam rundown tersebut, kita akan mulai dari tanggal 10 Juni dengan sejumlah agenda yang sudah disiapkan, kemudian kegiatan utama nanti akan berlangsung sedari tanggal 11 Juni lewat acara adat persiapan Seke Maneke. Puncaknya ada pada tanggal 12 (06/2025) Subuh, yakni Seke Maneke pertama,” terangnya.

Menurut Kapal, ada perubahan teknis dalam pelaksanaan Seke Maneke tahun ini, yang mana tamu nantinya akan menikmati sensasi Seke Maneke dari atas perahu, berbeda dengan tahun 2024 ketika tamu hanya menunggu di pesisir pantai.

“Tamu akan bisa menikmati langsung sensasi proses penangkapan ikan langsung dari atas perahu, jadi tidak hanya melihat dari dekat ketika ikan sudah dekat di pantai,” bebernya.

Seusai Seke Maneke pertama, menurut Kapal akan dilaksanakan sejumlah sub event, diawali dengan bakar ikan bersama. Sub event ini ujar dia bakal tambah memeriahkan event utama, seperti lomba renang gaya bebas serta balap perahu Londe, dengan biaya pendaftaran Rp. 10.000 tiap lomba dan memperebutkan total hadiah Rp. 1.000.000 untu masing – masing lomba.

Khusus untuk balap perahu Londe, ia menyebutkan sebenarnya hanya untuk peserta lokal di Kecamatan Tatoareng, namun tidak menutup kemungkinan jika ada tamu yang ingin ikut lomba. Untuk fasilitas perahu, bisa menggunakan yang ada disana.

“Sore hari, akan dilaksanakan Seke Maneke kedua di wilayah pelabuhan Para Lele, namun kali ini tamu yang akan datang akan menunggu di bagian talud pantai,dan nanti akan panitia gelar bakar ikan masal lalu berlanjut dengan malam keakraban,” pungkasnya.

Selain kemeriahan yang ditawarkan, tentu Kecamatan Tatoareng dengan landscape alam nan mempesona juga bisa tamu nikmati. Meilani Tamalawe, Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Disparda Sangihe menyebutkan ada beberapa pilihan yang bisa tamu tentukan, mulai dari eksplore 8 pantai di Para Lele, Paddle Board, Diving hingga Tatoareng Adventure, yakni tour 6 kampung lain, yang mana tiap – tiap kampung sudah menyiapkan fasilitas perahu dan potensinya masing – masing.

“Untuk potensi kampung dimaksud, kami saat ini sedang menunggu informasi dari tiap Kapitalaung, tapi yang pasti ada juga yang sudah tamu ketahui, semisal sensasi diving di underwater Volcano-nya kampung Mahengetang,” sebut Tamalawe.

Dari sisi fasilitas, ia menyebutkan saat ini sudah ada kurang lebih 20 homestay yang bisa tamu gunakan, yang tiap rumahnya bisa menampung 5 orang tamu, plus satu rumah besar dengan kapasitas 4 – 5 kamar tidur yang bisa dimanfaatkan. Untuk Homestay, menurut Tamalawe hanya akan dikenakan tarif Rp. 50.000 per malam untuk satu tamu, sedangkan untuk konsumsi tarifnya Rp. 25.000 per sekali makan

“Jadi ada biaya konsumsi sebesar Rp. 150.000, karna kita hanya akan membayar pada tanggal 10, 11 dan 13. Khusus tanggal 12, menurut panitia akan digratiskan. Sedangkan untuk penginapan, jika memang tamu lebih dari 100 orang, akan kita buka ruang terbuka; camping di pulau Nitu yang menurut panitia tidak ada tarifnya dan untuk urusan mandi juga digratiskan. Jadi hanya biaya makan,” ungkapnya, sembari menyebutkan jika event Seke Maneke di Para lele diperkirakan bisa menampung kurang lebih 200 orang tamu.

“Saat ini, kami dari Pemerintah Daerah Kepulauan Sangihe, khususnya Disparda tengah membangun komunikasi dengan pihak terkait lainnya, untuk alternative transportasi lain yang bisa digunakan, semisal dari Manado yang bisa menuju langsung ke Tatoareng, pun dari Tahuna ke Tatoareng, jika ada tamu yang datang diluar tanggal 10 Juni,” pungkasnya.

(Penulis / Editor : Gerald Kobis)

Bagikan:

Artikel terkait

Terpopuler

Peluang dan Tantangan Menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Kepulauan Sangihe: Pilkada...

Suara Redaksi

Beri Pesan Tegas Usai Lantik Pj Kapitalaung, Thungari: Pemdes Denyut Utama...

Sangihe

Refleksi Hari Kartini: Juita Baraming, Perempuan Sangihe yang Menata Harapan Lewat...

Sangihe

Pahlawan Tanpa Sorotan: Dari Laut Talise, Nelayan Menjemput Nyawa Sebelum Negara...

Kolom

Dilema Angka Stunting Sangihe

Suara Sangihe

Terkini