Sitaro, Lintasutara com – Bupati Kepulauan Sitaro, Chyntia I. Kalangit membuka langsung kegiatan Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka dengan Muatan Lokal yang digelar oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Utara. didampingi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ir. Novia Tamaka, pada Senin (14/04).
Dalam sambutannya, Bupati Chyntia menekankan pentingnya pendidikan yang relevan dengan budaya dan potensi lokal.
“Kurikulum Merdeka harus kita maknai sebagai ruang untuk menggali dan mengembangkan kearifan lokal, bukan sekadar perubahan teknis pembelajaran,” ujar Chyntia.
Bupati berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan para pendidik dalam memahami kurikulum merdeka sehingga dapat di implementasikan di tempat tugas masing-masing.
“Lokakarya ini menjadi wadah diskusi dan refleksi bagi para pendidik dalam memahami bagaimana Kurikulum Merdeka dapat diadaptasi secara kontekstual di wilayah kepulauan seperti Sitaro,” ungkapnya.
Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ir. Novia Tamaka juga ikut mendampingi Bupati, menambahkan jika muatan lokal tidak hanya memperkuat identitas budaya, namun diharapkan dapat mendorong inovasi dalam dunia pendidikan.
“Kita tidak bisa lagi terpaku pada pendekatan lama. Anak-anak kita butuh ruang belajar yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari,” katanya.
Sudut pandang pendidikan daerah terluar juga menjadi perhatian utama dalam lokakarya ini. Para pemateri menyoroti tantangan dan strategi agar penerapan Kurikulum Merdeka di wilayah kepulauan tidak tertinggal dari daerah lain.
“Pendidikan yang kontekstual bukan berarti tertinggal, justru menjadi kekuatan,” tegas salah satu narasumber.
Kegiatan ini juga menghadirkan perwakilan dari dinas pendidikan kabupaten, kepala sekolah, serta guru-guru pelaksana kurikulum. Mereka menyambut positif lokakarya ini sebagai momen menyatukan visi untuk pendidikan yang lebih merdeka dan bermakna di Sitaro.
(Penulis / Editor : Boni Baganu)